Saturday, December 29, 2007

Dunia Ini

Kala Sri Rama melesakkan panah
Dewi Sinta jatuh mendulang cinta
Kala Jatayu melebarkan sayapnya
Angkasa terpukau, langit terkesima

Dunia dengan segala keindahannya
Penuh cinta dan karya Sang Pencipta

Namun kumerenung seorang diri
Kumelihat rakyat menderita
Ada pada gerangan oh Tuhan?
Apakah ini karya ciptaan-Mu?

Air mataku terurai dengan dahsyat
Kedua tanganku menengadah
Kulantunkan doa ke hadirat-Mu
"Hapuskanlah penderitaan mereka,"

Kembalinya Sang Bahaduri

Sebilah pedang menancap di dadanya
Siapa nyana, dia bisa kembali berdiri
Mencabut sang mata pedang dari tubuhnya
Dan, melempar ke angkasa

Dengan langkah jumawa, dia berjalan
Menyusuri padang rumput nan tandus
Menyisir serumput demi serumput
Mencari titik terang menuju pintu kehidupan

Silau, sinar itu kian terang
Cahayanya menyentuh mata sang bahaduri
Terpejam dan terbelalak
Berupaya melihat dengan seksama

Sekejap, sang dewa perang turun ke bumi
Menemui bahaduri nan tersesat
Dia memberi wejangan seraya menyematkan sinar
Gilang gemilang tubuh satria bercahaya

"Kau kukembalikan ke bumi," kata dewa perang
Kuperintahkan kau tuk menumpas angkara murka
Menghilangkan duka nestapa di marcapada
Seraya menanti ajalmu kembali

Ku Menunggu


Kala sang surya menampakkan paras wajahnya

Kumelihat senyummu di kesyahduan suara pagi

Kecupan hangat kusematkan di kening mulusmu
Kau terdiam dan membalas kecupan di bibirku

Namun itu hanya impian manisku belaka
Kini dia jauh meninggalkan segala kenangan

Kutermenung sendiri menunggu

Menunggu saat dimana dirimu hadir kembali

Oh Tuhan, bawa dia kembali padaku
Aku mati menahan rindu mendalam

Oh Tuhan, maafkanku bila pernah menzaliminya

Aku menyembah memohon ampun kepada-Mu