Tuesday, April 21, 2009

SELLING ENGLAND BY THE POUND

Cover Selling England By The Pound

Album Selling England By The Pound merupakan album yang cukup monumental bagi grup musik besutan Peter Gabriel (Vokal), Steve Hackett (Gitar), Tony Banks (Keyboard, Synthetizer), Mike Rutherford (Bass) dan Phil Collins (Drum, Perkusi). Hampir seluruh tembang di album ini menunjukkan keagungan era progressive rock di era 1970-an.

Sebut saja tembang Firth of Fifth. Hadir dengan komposisi indah ala progressive rock, lagu itu diawali solo piano dari Tony Banks dengan pattern musik klasik. Jangan lupakan pula permainan flute Peter Gabriel yang mengalun di tengah-tengah deru permainan personil lainnya. Pelan namun syahdu dan sendu.

Klimaks lagu ini tatkala Tony Banks memainkan lead keyboard dan synthesizer. Ini menjadi ciri khas suatu pakem progressive rock saat itu. Kemudian diikuti dengan lead gitar bersuara chorus dan delay ditambah distorsi tipis dari Steve Hackett. Tak hanya itu, keahlian Phil Collins dalam lagu ini sangat memukau. Aransemen drumnya sangat khas.

Ada pula lagu bertempo cukup cepat berjudul Dancing With The Moonlit Knight. Ini diawali oleh alunan suara Peter Gabriel yang terdengar agak sumbang namun tetap memukau. Dalam lagu ini, satu terobosan baik dilakukan Steve Hackett: penggunaan teknik sweeping yang notebene jarang bahkan tidak pernah dipakai gitaris lainnya.

Dalam lagu tersebut, Genesis mengangkat tema Inggris di zaman medieval dimana pajak menjadi momok bagi setiap warga di sana. Sang drummer Phil Collins pun menggunakan pattern yang agak sinkop dan berciri khas dalam lagu itu.

Lagu Cinema Show menjadi satu lagu yang cukup menonjol. Lirik manis berbalut cinta mengawali lagu berkomposisi megah ini. Di tengah lagu pendengar akan dikagetkan dengan nuansa berbeda di bagian sebelumnya.

Tembang ini bisa menjadi acuan bagi ciri khas progressif rock yang senang bermain dan bereksplorasi dengan aransemen. Irama lagu itupun cukup cepat ditambah dengan komposisi musik yang semakin mencapai klimaks dan megah. Tak pelak lagu ini didapuk sejumlah pengamat musik sebagai salah suatu karya jenius dan cerdas.

Jangan lewatkan pula nomor-nomor lainnya yang tak kalah bagusnya, seperti more fool me dengan Phil Collin sebagai lead vocal, Battle of Epping Forest yang menceritakan permusuhan antara dua kubu di Inggris. Ada pula nomor instrumen yakni After the Ordeal dan nomor penutup Aisle of Plenty.

(RAS/210409)

Sunday, April 19, 2009

TURKI

Turki yang beribu kota Ankara ini ialah negara yang terletak di antara benua Asia dan Afrika. Istanbul adalah salah satu kota di Turki yang merupakan kota terbesar dan terpadat. Pada zaman Romawi, kota ini dikenal dengan nama Konstantinopel. Ini diambil dari nama penemunya yaitu seorang pejuang Romawi bernama Konstantin.

Yeni Mosque

Istanbul mempunyai banyak bangunan masjid tua yang masih terawat. Salah satunya, Masjid Yeni yang dibangun pada periode 1577 hingga 1663. Masjid ini memiliki ciri khas arsitektur yang bercorak laiknya masjid-masjid di Eropa. Selain banyaknya wisatawan, halaman masjid ini juga dipenuhi oleh ratusan burung merpati.

Ada pula Masjid Rustam Pusha yang didirikan oleh The Magnificent Sulaiman pada 1580. Sulaiman ialah salah satu sultan dari Kerajaan Ottoman yang memiliki periode kepemimpinan terlama di antara sultan-sultan lainnnya. Pada saat itu, Sulaiman terkenal sangat kaya sehingga masjid tua ini ditutupi keramik-keramik yang sangat mahal pada jamannya.

Di sudut lain Istanbul, terdapat banyak masjid peninggalan Kerajaan Ottoman dan Romawi. Masjid Sulaymania, misalnya, merupakan tempat ibadah yang tergolong besar pada zamannya. Bangunan yang didirikan Sultan Sulaiman ini memiliki empat menara dan sepuluh balkon. Ini mempunyai arti, Sulaiman merupakan sultan keempat di Istanbul dan raja kesepuluh dalam Kerajaan Ottoman.

Masjid Sulaymania dirancang Sinan, yakni arsitektur yang terkenal dan ahli di zamannya. Rancangan Sinan ini sangat perfeksionis. Ini terlihat dari karakteristik dan akustik masjid yang sempurna sehingga imam maupun khotib tak perlu menggunakan pengeras suara. Adapun bagian terpenting dalam masjid ialah makam Sulaiman beserta anak-anaknya. Sulaiman meninggal di Hungaria ketika berumur 71 tahun pada 1566.

Bagi para wisatawan yang gemar berbelanja bisa mengunjungi mal tertua di Istanbul, yaitu Akmerkez. Pelancong juga bisa singgah di Kanyon yang merupakan tempat perbelanjaan terbaru di kota ini. Berbagai barang dari merek terkenal di dunia dapat didapatkan di mal yang memiliki arsitektur unik ini.

Setiap akhir pekan, Kanyon kerap mengundang musisi handal di Istanbul untuk menghibur pengunjung. Ada pula mal terbesar di Eropa, yakni Cevahir. Bahkan sejak 2005 bangunan ini ditetapkan sebagai mal terbesar di dunia.

Pasar tradisional di Istanbul atau dikenal dengan nama Spice Market juga bisa menjadi alternatif tempat belanja bagi wisatawan. Di pasar yang berdiri sejak 1664 ini, kita dapat membeli suvenir dan makanan khas Turki. Berbagai jenis rempah-rempah juga bisa dibeli di pasar ini. Rempah-rempah di Spice Market sangat terkenal di Turki. Pasalnya, hampir semua makanan di Turki sangat kaya dengan cita rasa rempah-rempah.

Turki Spices

Sementara itu, Grand Bazaar merupakan pasar terbesar dan tertua di Istanbul sejak jaman Kerajaan Ottoman. Pasar ini menawarkan berbagai macam produk tekstil, perhiasan, serta suvenir yang dapat diboyong pengunjung.

Ingin menikmati keramaian Istanbul, wisatawan dapat mengunjungi Taksim Square yang terletak di jantung kota. Dulu, di kawasan ini terdapat tempat pendistribusian air bagi warga Istanbul. Tak hanya itu, patung-patung pahlawan yang pernah membela Turki juga berdiri megah di tengah kawasan ini.

Tidak jauh dari Taksim Square, pengunjung bisa menyusuri Istiqlal Street. Jalan sepanjang dua kilometer ini merupakan tempat nongkrong warga Istanbul. Berbagai jenis kafe, restoran, klab malam, dan teater menghiasi sepanjang jalan itu. Ada pula Tarkoz yang berarti jalan buntu. Di sini pengunjung bisa membeli bermacam-macam kaos dengan harga murah.

Wisata bangunan lainnya di Istanbul adalah Galasa Tower yang dibangun orang-orang Jenewa pada abad 14. Galasa Tower dulunya digunakan untuk mengawasi kapal yang disandarkan di pelabuhan Golden Horn. Selain itu, pengunjung bisa menikmati makanan-makanan khas Turki di bawah Jembatan Galatasara.

Berbagai fasilitas wisata di Kota Istanbul, Turki, seperti menyusuri Terusan Bosphorus atau yang disebut Bosphorus Cruise bisa menjadi salah satu pilihan wisatawan. Dengan tiket seharga tujuh lira, pengunjung bisa menyusuri terusan yang menghubungkan Laut Mati dan Laut Marmara tersebut. Ini dengan menggunakan kapal berkapasitas 1.500 penumpang dalam waktu tempuh 1,5 jam.

Selama perjalanan, pelancong dimanjakan dengan keindahan bangunan bersejarah di sepanjang terusan. Antara lain, Galasa Tower yang digunakan pendatang Jenewa untuk mengawasi kapal-kapal mereka. Wisatawan juga bisa melihat Istana Dolmabache dari kejauhan. Istana ini merupakan tempat wafatnya pahlawan Turki bernama Mustafa Kemal Ataturk pada tahun 1938.

Kapal yang terbagi menjadi tiga dek ini nantinya akan melintas di bawah Jembatan Bosphorus yang dibangun pada 1973. Jembatan ini menghubungkan sisi Asia dan sisi Eropa, di mana Turki terletak di kedua sisi benua tersebut. Ada pula Kuleli Military High School atau Sekolah Tinggi Militer Turki yang digunakan pada zaman Kerajaan Ottoman.

Bosphorus Cruise ini berakhir di Pelabuhan Rumeli. Ini berarti pengunjung telah memasuki sisi timur Istanbul. Di sekitar pelabuhan ini banyak sekali restoran yang menghidangkan makanan khas Turki. Wisatawan dapat menikmati makanan sambil ditemani embusan angin laut.

Jika berkunjung ke Istanbul, penikmat wisata harus singgah di Historical Peninsula. Ini merupakan kawasan bersejarah, di mana pengunjung bisa melihat benteng dan istana peninggalan Kerajaan Ottoman. Benteng Rumeli, misalnya, yang dibangun Rumeli Hisari Muzesi pada 1452. Ini digunakan untuk mengatur lalu lintas laut serta untuk pertahanan Kerajaan Bynzantium yang menduduki Turki beberapa abad silam.

Topkapi Palace

Salah satu bangunan terbesar di Historical Peninsula, yakni Istana Topkapi yang merupakan tempat tinggal para sultan Kerajaan Ottoman. Bangunan ini terbagi atas empat bagian besar dan tiga gerbang utama. Untuk memasuki setiap bagian tersebut pengunjung akan dikenakan biaya sebesar 10 lira. Pada bagian pertama istana terdapat sebuah gereja yang dibangun orang Romawi. Kendati demikian, bangunan itu kini digunakan sebagai gedung teater.

Di bagian kedua istana terdapat harim section atau tempat tinggal para istri sultan. Para istri tersebut diajarkan cara menari, menyulam dan memainkan beberapa instrumen musik. Selain sultan, para istri yang diambil dari berbagai negara ini tidak boleh dilihat orang lain. Mereka dijaga oleh yunak atau orang Afrika yang telah dikebiri.

Kamar terbesar di Istana Topkapi memang berada di harim section. Ada pula sebuah ruangan yang digunakan untuk pertemuan rahasia. Di ruangan ini terdapat pancuran air untuk mengelabui suara saat pertemuan berlangsung.

Harem Section

Pada bagian ketiga Istana Topkapi terdapat sekolah untuk murid berumur 10 tahun. Semua anak-anak tersebut dipilih oleh sultan dari berbagai pelosok Turki. Sementara tempat tinggal para sultan berada di kawasan keempat. Tempat ini biasanya digunakan sultan untuk berbuka puasa pada hari pertama Ramadan.

Kota Turki mungkin tepat dijadikan sebagai negara tujuan wisata. Mulai dari wisata pantai, pulau indah, gedung-gedung, hingga peninggalan bernilai sejarah tinggi terdapat di negara ini. Dengan kata lain, setiap daerah di Turki mempunyai keunikan tersendiri.

Kota Izmir, misalnya. Di kota terbesar negara ini banyak terdapat pantai nan indah. Tak heran jika daerah ini menjadi tujuan turis saat berada di Turki. Seperti kota wisata lainnya, di sini juga banyak penginapan yang harganya bervariasi mulai dari US$ 50 hingga US$ 100 per malam. Para wisatawan juga bisa menyusuri tiap jalan di kota ini dengan merogoh kocek US$ 200 untuk menyewa mobil.

Ada pula Alacata, kota yang merupakan surga bagi peselancar angin. Hembusan angin di Alacata sangat kuat dan konstan. Bahkan setiap tahun, kawasan ini selalu mengadakan kompetisi selancar angin baik tingkat nasional maupun internasional. Selain itu sekolah bagi para peselancar angin menjamur di Kota Alacata.

Alacata

Wisatawan juga bisa mengunjungi kastil terindah di Kota Cesme. Salah satu ruangan di Kastil Cesme menyimpan banyak kendi peninggalan abad V Sebelum Masehi dan kendi peninggalan abad XVIII SM yang diambil dari Laut Cesme. Semua kendi ini dulunya digunakan untuk mengangkut anggur dan minyak.

Kastil ini memiliki menara yang menjulang. Menara digunakan Kerajaan Ottoman untuk pertahanan saat bertempur dengan Rusia pada 1768. Hingga akhirnya, pertempuran dimenangkan Rusia. Kini, di sekitar menara terdapat beragam kafe dan restoran yang biasanya dijadikan tempat nongkrong para remaja di Cesme.

Kota yang paling ramai dikunjungi di Turki adalah Istanbul. Di pusat kota ini terdapat tempat yang dijadikan arena gladiator pada masa kependudukan Romawi atau Byzantium. Namun pada masa Kerajaan Ottoman, arena tersebut sudah tidak dipakai lagi. Ini karena pertempuran antara manusia dan hewan telah dilarang.

Jauh di bawah tanah Istanbul terdapat Basilica System, tempat yang digunakan untuk menampung air pada masa Romawi. Pengunjung yang singgah di Basilica System dapat merasakan suasana yang sejuk. Sebab letaknya di bawah tanah dan terdapat kolam air.

Blue Mosque

Istanbul juga punya berbagai macam masjid unik. Masjid biru atau blue mosque, misalnya. Masjid yang dikelilingi keramik biru ini memiliki enam menara. Corak arsitektur zaman Romawi terlihat pada bangunan yang didirikan Sultan Ahmed Keenam Istanbul. Bangunan ini disebut-sebut sebagai masjid terindah di Istanbul.

Bangunan lainnya yakni Gereja Santa Sofia yang dibangun pada 532 SM pada masa kependudukan Romawi. Namun ketika Kerajaan Ottoman berkuasa, gereja ini beralih fungsi menjadi masjid. Bangunan terbesar setelah piramid di Mesir ini bertahan hingga datangnya era Renaissance. Hingga akhirnya, Mustafa Kemal Ataturk mengubah bangunan ini sebagai museum pada 1933.

Santa Sophia

Santa Sophia (inside)

Wisatawan yang mengunjungi Istanbul disarankan untuk singgah di Pulau Buyukada atau big island. Pulau terbesar di Istanbul ini adalah tempat berlibur favorit di Turki. Wisatawan bisa merasakan udara bersih dan bebas polusi. Sepeda dan kereta kuda adalah transportasi utama di pulau ini.

Tak kalah menarik adalah Pulau Buyukada yang merupakan wisata pantai. Salah satunya Nakibey. Untuk menikmati pantai paling indah di pulau ini, wisatawan dikenai tarif 20 Lira. Pelancong dapat menikmati keindahan panorama laut sambil berjemur dan merasakan hangatnya sinar matahari Turki.

(RAS/Melancong Yuk/200409)

Saturday, April 18, 2009

Am I Wry? No


Farah now that we're here
can you tell me exatly how I should have done?
Farah drives with her eyes closed
do you ever inflict unwanted memories?

I know you and I know it won't take you long to make me smile

Farah angelic girl
I'll have you know it's you and me potentially
Farah don't pull the carpet
from under me
indifference is killing me!

Am I wry?
On my! Fallacy! Fallacy in my words!
Am I wry?

I know you and I know you're not afraid to say the least

Diamond ring
Diamond ring
but you can't find it cold is the night

Lagu itu dibesut band progressif rock asal Denmark, Mew. Kali pertama mendengarkan, saya bisa menarik satu kesimpulan: Megah. Aransemennya didominasi string dengan suara biola yang menyayat "On my! Fallacy! Fallacy in my words!,"

(RAS/190409)


"Life Will Find Its Way,"

Kutipan itu sepertinya layak disematkan ke otakku. Telah lama aku bergumul dengan kebimbangan dan kegalauan.

Yakinlah, mataku akan terbuka. Borok di hatiku pun sirna semoga. Dan aku pun siap memulai lembaran baru.

"Tolonglah Tuhan yang Maha Penggugah Hati Manusia. Menjadi pribadi baru, aku mau berubah," ujar sang kalbu.

(RAS/190409)

Thursday, April 16, 2009

Love Quote

"But love is blind and lovers cannot see
The pretty follies that themselves commit;
For if they could, Cupid himself would blush
To see me thus transformed to a boy."

William Shakespeare (1564 - 1616)
Jika aku tidak bisa singgah di kuil duka citamu
Bagaimana aku bisa memasuki kuil kasih sayangmu?

(Kahlil Gibran/Suara Sang Guru)

Tuesday, April 14, 2009

Lady Godiva

Lady Godiva by John Collier, ca 1897

Lady Godiva adalah bangsawati yang hidup di abad 11 di Coventry, Inggris. Namanya berarti berkah dari Tuhan. Dia nmerupakan istri dari Leofric Earl of Mercia, tuan tanah yang berkuasa di Inggris di bawah Raja Denmark, Canute.

Leofric bertugas mengurus masalah finansial dan pembangunan Kota Coventry. Untuk mengembangkan kota yang notabene butuh dana, Leofric menetapkan berbagai pajak untuk warga Coventry. Seperti denda karena kuda seseorang buang kotoran sembarangan dan pajak atas lukisan.

Kondisi ini membuat emosi Lady Godiva bergejolak. Dia kasihan atas penderitaan rakyat Coventry. Pun dia jengkel karena pajak membuat para warga tidak dapat mengembangkan kehidupan yang berkesenian.

Dengan tekad bulat untuk membela hak kebebasan warga, wanita cantik itu meminta pada Leofric agar menurunkan pajak. Leofric setuju. Tapi ada syaratnya: Tanpa busana, sang istri harus menunggang kuda di tengah keramaian pasar di Coventry.

Lady Godiva setuju. Pada Kamis di bulan Agustus, Lady Godiva telanjang dan menaiki kuda putihnya. Dan dia berkendara di siang hari bolong di Coventry. Dengan tatapan sendu dan sarat kepedihan, wanita itu berlalu dengan tubuh yang hanya ditutup rambut merahnya.

Sang suami pun menepati janjinya. Leofric langsung meniadakan seluruh pajak bagi masyarakat Coventry, kecuali pajak kuda.

Pada sekitar abad 17, muncul tambahan pada legenda tersebut. Syahdan, semua penduduk Coventry sudah diberi tahu bahwa bangsawati itu akan melintas. Sebagai penghormatan, mereka masuk ke rumah dan menutup jendela.

Semua, kecuali seorang penjahit yang bernama Tom. Dia membuat lubang untuk mengintip saat Lady Godiva yang tubuhnya hanya tertutup geraian rambut merahnya, berlalu. Anehnya sang penjahit cabul itu seketika menjadi buta.

Dari situlah, istilah peeping tom muncul. Istilah itu diperuntukan bagi para tukang intip. Ada pula istilah sindrom Lady Godiva bagi orang yang suka memamerkan anggota tubuh telanjangnya pada orang lain.

(RAS/150409/Wikipedia)