Sunday, October 31, 2010

mimpi

malam tersenyum, menyapa raga dan jiwa
semerbak hadirmu di hadapan
kaulambaikan jari manismu
kautampakkan pipi merahmu

kian terasa, kau dekat denganku
apakah ini muslihat bunga mimpi?
jika memang kubermimpi,
biarlah kuanggap itu nyata

hangat terasa di pelukan mimpi
enyahlah wahai kebisingan
biarlah tidur menjadi napasku
aku ingin bersua denganmu

(RAS/11110)

Sunday, October 24, 2010

Suasana itu...

Di pelosok hutan lebat
Pohon nan rindang memayungi tempatku berpijak
Rumah kayu berdiri kokoh
Semilir angin berembus

Aku rindu alam ciptaan Sang Khalik.
Kudengar tawa anak-anak membahana.
Mereka berlarian dengan riang.
Polos dan lugu terpancar di mimik wajah mereka.

Aku rindu suasana ini
Rindang dan sendu
Aku larut dalam nostalgia
Sudah lama tak kutemukan wajah alam
Lama tak kumelihat ibu pertiwi tersenyum

Apa yang kudapat di Ibu Kota?
Bata dan besi menusuk bumi
Ibu pertiwi menjerit, menangis
Aku hanya kelu

Di Ibu Kota, otak menjadi beku
Rutinitas dan kemunafikan menjeratku
Di sini, aku menemukan kedamaian
Ibu, kembalilah tersenyum

RAS (25/10/10)

Saturday, October 2, 2010

Singkat Saja, The Doors!


"If the doors of perception were cleansed everything would appear to man as it is, infinite,"
(William Blake)

Kutipan dari puisi The Marriage of Heaven and Hell karya William Blake ini mengilhami terbentuknya The Doors. Band asal California, Amerika Serikat itu, digawangi Jim Morrison (vocal), Ray Manzarek (keyboard, piano), Robby Krieger (guitar) dan John Densmore (drum). Mengusung aliran psychedelic rock, The Doors menjadi salah satu band paling kontroversial di era 60-an. Tentunya, kontroversi itu tak lepas dari sosok sang vokalis nan kharismatik, Jim Morrison.

Tubuh salah satu ikon generasi bunga tersebut berisi beragam narkotik, obat bius dan alkohol. Kelakuannya pun memantik perhatian aparat hukum. Meski ulahnya tak terbendung dan bengal, di balik itu, The Doors adalah Jim dan Jim adalah The Doors. Jim memiliki jiwa dan pemikiran estetis yang sangat tinggi. Sulit dipungkiri, lirik-lirik karya Jim Morrison sangat indah, meski cenderung bermain di ranah kegelapan bahkan kematian. Lirik puitis nan kelam itu tak pelak menjadi nyawa bagi The Doors. And like other said, the rest was history...

(RAS/31010)