Thursday, March 20, 2014

Ayah...

Dini hari itu...
Ketika seonggok tubuh terbujur kaku
Sekelilingku diselimuti haru
Hanya napas yang terpaku

Pilu, ketika doa merapal dari mulutku
Tak terhenti hingga fajar menunjuk waktu
Subuh pun terlewati, aku membisu
Ruangan itu beraut sayu

Ketika napas mulai menghilang
Aku terus senandungkan doa
Tanpa henti, tanpa jeda
Dingin pun mulai merenggut

Pukul 07.50, waktu pun terhenti
Air mata genangi pelupuk
Tangis pun mulai pecah
Tubuh itu membisu

Tak ada suara
Tak ada kata
Tak ada napas
Tak ada ceria

Dunia terasa kelu
Ajal mengembangkan sayapnya
Dia telah memeluk tubuh papa
Kehidupan abadi menantinya

Entah apa yang harus dikatakan
Kematian itu tak tampak membuatnya sedih
Senyum mengembang di bibirnya
Kematian itu terasa cepat, tanpa jeda

Selamat jalan papa...

Semoga kita bertemu kembali
Nanti, saat tubuhku tak lagi di sini