Thursday, August 25, 2011

jelang mentari terbenam

terang bulan, terang di taman
syahdu menyatu, berembus bayu
warna muram, terasa hati suram
ketika waktu, menepis rasa ragu

(ras/25082011)

Wednesday, August 24, 2011

untitled

aku melihatnya. ya, sebuah senyum yang menghiasi wajah muram. segaris bibir yang sudah lama tak melentik, sesosok wajah yang terbiasa larut dalam duka. kini, aku menatapnya tersenyum. keindahan yang hanya hadir saat senja menjelang, dan tawa riang anak kecil yang bermain. bak malaikat kecil, mereka terbang larung cakrawala yang mengisi bahtera para dewa di indraloka.

ketika dia tersenyum, aku merasa kebahagiaan yang sangat. kendati, ada sekat di antaranya. sebuah media yang hanya menampakkan gambar, dan aku tak kuasa melihat wajahnya tergerak. tapi, dunia itu adil. kebahagiaan dan senyum yang teruntai menjadi suatu momen sakral bagi mereka yang bersedih. hanya itu yang manusia cari dalam hidup. pun aku, pun dirinya.

entah kenapa, ada suatu rasa lega di batin ini. ketika melihat dia, meski hanya sebuah imaji, merasakan akhir dari perjuangan dan awal dari perjuangan lainnya. satu pintu yang tampak, saat dirinya berhasil menemukan kunci di hatinya. hanya itu, Tuhan. hingga kini, dia akan mengecap dunia yang lain, penuh dengan tantangan.

terima kasih kepada Tuhan yang menciptakan imaji, sekat yang memunculkan gambar dirinya. meski temu menjadi hal yang mustahil, setidaknya dunia tidak berpaling dari cucu adam dan hawa. mereka tetap mendapatkan tempat di hati sang pencipta dunia dan nirwana. ya, meski hanya sebuah foto, senyuman itu sangat berarti.

mungkin tulisan ini dan lainnya hanyalah sekadar tulisan, sebuah prosa yang mencari arti ketika pembaca setianya mulai menghilang. kendati begitu, ini tetaplah menjadi suatu tulisan, suatu momen yang abadi, terus terpatri dalam hati. kala, sang pembaca lamat-lamat terbang menerawang, singgah di negeri para dewi.

smile, what's the use of crying?
you'll find that life is still worthwhile
if you just smile

(charlie chaplin)


(ras/25082011)

Thursday, August 18, 2011

clash of the titans

sebuah kisah kepahlawanan yang mengangkat cerita perseus, manusia setengah dewa. dia lahir dari rahim seorang manusia yang dibuahi oleh zeus, dewa dari segala dewa. bayi perseus dibuang oleh sang kakek, acrisius, karena murkanya kepada sang dewa. dibungkus peti kayu, dia dan ibunya dihanyutkan ke laut. terombang-ambing oleh derasnya ombaknya dan gelombang laut.

dewi fortuna berpihak kepada sang bayi. atas laporan hermes, dewa pengirim pesan, zeus mengetahui keberadaan sang buah hati. meminta bantuan poseidon, dewa laut, dia membawa bayi perseus ke sebuah pulau. ya, pulau dengah keindahan memukau. di sana pula, perseus mendapatkan keahlian bertarung dan keterampilan sebagai seorang prajurit yunani.

singkat cerita, perseus pun tidak begitu saja melenggang bebas dalam kisah ini. seorang musuh mengintai dari kejauhan. dia adalah calybos, anak haram dari thetis, seorang nimfa laut dan zeus. oleh sang dewa petir, calybos pun dikutuk menjadi buruk rupa. Perangainya yang buruk membuat zeus geram serta murka.

andromeda

dalam kisah ini, andromeda hadir di antara keduanya. andromeda adalah putri dari kerajaan argos yang memiliki wajah cantik bagai seorang dewi. lahir dari pasangan raja cepheus dan casiopea, andromeda menjadi salah satu wanita tercantik. para dewi di olympus pun menaruh iri, sedangkan para dewa malah menaruh hati.

andromeda sangat dipuja oleh calybos. namun, tidak dengan andromeda. dia menaruh hati dan cintanya kepada perseus. pun demikian dengan perseus. tapi, kisah cinta itu menuai amarah dari thetis. dia pun membujuk poseidon dan zeus untuk menghukum andromeda, wanita yang membuat sang anak terlena. terhasutlah kedua dewa itu oleh thetis.

wanita itu akan dikorbankan kepada kraken, titans atau raksasa penghuni lautan yang juga anak dari poseidon. di sinilah, perseus hadir menolong sang putri jelita. untuk melawan kraken, dibutuhkan lawan yang sepadan, seekor titans juga. menurut tiga peramal bernama fates, adalah medusa yang sanggup melawan kraken.

medusa

tak segampang itu membunuh medusa dan mengambil kepalanya. perseus harus pergi ke sarang medusa di pulau terpencil. ditemani sejumlah prajurit terpilih, perseus menunaikan tugas yang diembannya. memasuki sarang medusa, mereka menghadapi suasana yang sangat mencekam. bau bangkai manusia, dan nafas penuh amarah memenuhi selasar sarang medusa.

dahulu kala, gorgon medusa adalah seorang perempuan cantik, sangat cantik. para dewa memujanya. hingga kemudian, poseidon diburu nafsu sesat. dia memperkosa medusa di dalam kuil suci athena. membela poseidon, athena malah menghukum medusa. wanita malang itu diubah menjadi sosok buruk dengan rambut ulang. siapapun yang memandangnya akan menjadi batu.

di sarang tersebut, manusia yang telah menjadi batu bertebaran. kondisi ini membuat nyali para prajurit ciut. dengan terus menghunus senjata, mereka terus waspada. malang, satu persatu dari mereka tumbang. hanya perseus yang tersisa. mengandalkan senjata dan perisai dari zeus, perseus berupaya melawan medusa. dia waspada dengan kelihaian medusa.

ketika melawan medusa, perseus enggan melihat matanya. ketika itu, athena, dewi keadilan, membisikkan petunjuk kepada perseus. kepada perseus, athena memintanya untuk melihat pantulan wajah medusa dari perisai pemberian dewa itu. benar saja, dengan melihat pantulan itu, perseus langsung menebas kepala medusa. medusa pun tumbang tak bernyawa.

kraken

air laut bergejolak. ombak beriak. langit berubah kelam. petir menyambar. monster bernama kraken telah dilepaskan dari belenggu oleh poseidon. tak hanya dunia manusia, dunia para dewa pun dilanda gemuruh dan gempa hebat. ini adalah tanda kedatangan seorang titans. kraken memunculkan dirinya dari laut. besar dan menakutkan dengan tangan bagai gurita.

andromeda, sang putri argos, telah berada dalam pasungan. dia dirantai di sebuah tebing menjulang di tepi lautan, menanti ajal yang hendak dibawa oleh kraken. belenggu yang sangat hebat, namun andromeda hadir dengan ketenangan nan erat. dia terus menunggu perseus yang menjanjikan pertolongan kepadanya. dia pasrah, meski perseus berjanji hendak datang.

kepak sayap pegasus, sang kuda terbang, terdengar dari kejauhan. perseus tiba dengan berjuta harapan. bersenjatakan pedang dan kepala medusa, dia menghampiri kraken. pertempuran hebat pun terjadi. sebuah pertempuran yang disaksikan manusia dan para dewa. bagaikan david melawan goliath, perseus melawan sosok yang lebih besar dari dirinya.

namun, ketika kraken lengah, perseus pun mengangkat kepala medusa. diperlihatkannya kepala itu kepada kraken. tak kuasa menghindar, kraken pun melihat kepala yang penuh dengan rambut ular itu. seketika itu pula, kraken berubah menjadi batu. dia hancur berantakan dan tenggelam ditelan lautan luas. anak dari poseidon itupun hancur tanpa sisa.

andromeda terselamatkan. sang putri pun mengikat cintanya dengan perseus. keduanya menjadi penguasa yang bijaksana bagi kerajaan argos. dan nama perseus dikenang jagad mitologi yunani, terpatri dalam setiap buku dan literatur bangsa yunani. sedangkan, calybos mati menanggung segala kesombongan dan kedengkian dirinya.

(ras/19082011)

Tuesday, August 16, 2011

kemerdekaan dan nasionalisme

bilangan 66 telah menghiasi langit dan membelah cakrawala indonesia. sang saka merah putih telah dikibarkan di setiap penjuru nusantara. tak terkecuali, kantor pemerintahan indonesia di seberang lautan sana. masyarakat mengagung-agungkan nama indonesia semata, kemerdekaan yang telah digenggam tangan kita.

tapi benarkan kita sudah merdeka? mari kita tengok. penjajahan zaman baheula mungkin telah berakhir. semua licin tandas dihujam bambu runcing dan timah panas para pejuang. kita menasbihkan 17 agustus 1945 sebagai hari kembalinya kemerdekaan di bumi pertiwi. saat itu, rakyat bersorak sorai menyambut.

namun, bukan penjajahan itu yang kita takuti. ada iblis yang terendap di peraduan naluri, setan yang terpacu membinasakan sang malaikat. sebuah penjajahan dalam bentuk moral dan mental. sebut saja, keserakahan, kesombongan, kelaliman, kejahatan, dan masih banyak lagi. lalu apakah arti kemerdekaan?

merdeka memiliki banyak makna. bisa jadi suatu kondisi ketika kita terbebas dari segala rupa belenggu, baik itu nafsu maupun angkara. atau, merdeka bisa jadi hanya sekadar utopia, sebuah kondisi yang hanya ada dalam impian serta angan. kondisi ketika kebaikan dan positivisme memenuhi seluruh bumi nusantara.

tapi, merujuk dari sana, apakah kita bisa dikatakan merdeka? tengok saja, para manusia yang menghuni bantaran jalan, mulai dari bayi merah hingga lansia bau tanah. mereka mengais mimpi, dan mencari rezeki. kita tidak bisa menyalahkan mereka, dan saya yakin pemerintah pun enggan disalahkan. inilah suasana yang sulit diterima oleh logika.

kita mengagungkan kemerdekaan. seluruh rakyat berpesta. bila dilarang, mungkin mereka akan berkata "kapan lagi kita merayakan kemerdekaan kita?" atau "sekali-sekali kita berpesta untuk merayakan kemerdekaan". dan pertanyaannya adalah: kemerdekaan milik siapa? milik mereka atau milik mahluk jalanan? milik TKI kita di Jeddah? milik para koruptor?

nasionalisme! ketika euforia kemerdekaan menyelimuti, masyarakat berkoar-koar meneriakkan nasionalisme. seluruh elemen, mulai dari aksesori hingga foto display di ponsel, diganti dengan warna suci merah dan putih. "mana nasionalisme kalian?" koar mereka. seraya bangga, mereka memamerkan sang saka merah putih.

ya, mereka tidak salah. memang sudah seharusnya rasa nasionalisme tertanam. namun, apakah nasionalisme itu hanya hadir di saat dunia menapaki 17 agustus? mereka lah yang tahu jawabannya. nasionalisme bukan hanya berada di pelupuk mata maupun di ujung lidah, namun ada di relung jiwa, di dada yang tersemat arwah garuda.

bagaimana memaknai 17 agustus? hari kemerdekaan bukanlah euforia. tak seperti piala dunia, yang hanya datang empat tahun sekali. namun, hari kebesaran ini seharusnya menjadi cermin bagi bangsa untuk berbenah. tujuannya, agar lebih menelusuri arti dari nasionalisme sebenarnya, bukan hanya sekadar suasana ataupun euforia semata.

seharusnya kita setiap hari berbenah. nasionalisme yang ada terus menempel di jiwa. kita tengok negeri ini, kemerdekaan itu bukan milik mereka yang ada di pinggir jalan, tapi milik kita yang mampu untuk berpesta. namun bisakah kita berpesta, sedangkan mereka mengais sisa? tanyakan pada diri masing-masing. kita hidup di atas bumi yang tengah menangis.

selamat hari ulang tahun kemerdekaan indonesia. jayalah di laut, darat dan udara. sekali lagi, jangan salahkan indonesia atas apa yang terjadi. namun, salahkan para penghuni yang telah merusak indonesia dan mencoreng namanya di buana, serta mengotori darah pendahulu kita.

semoga kita bisa memaknai hari kemerdekaan ini, serta menyimpan nasionalisme di hati yang terdalam. bukan sekedar euforia, dan hilang begitu saja ketika 17 telah berlalu.

cerah gilang gemilang
harapan masa datang
rukun damai mulia
indonesia tercinta
selamat sejahtera
gunung langit samudera
ruh semesta memuja

(guruh gipsy, indonesia maharddika)

(ras/17082011)

jim & pam

semilir wangi gadis itu menuai hati sang pujangga. dia melaju kencang, mencari arah harumnya. diikuti jejak demi jejak. disusuri jalan itu. kerumunan orang diterjang, nyaris hilang sang gadis. tak kenal menyerah, terus dibuntuti sang gadis.

pucuk dicinta ketika ulam tiba. sebuah jalan dan arah angin menampakkan petunjuk. tampak, sang gadis tiba di sebuah rumah. rumah indah, dengan taman kecil di sekeliling. wangi bunga dan rumput basah semerbak, menyentuh pelupuk hidung.

sang pujangga tersenyum. wangi parfum cinta menunjukkan kuasa. takdir mempertemukan, meski raga tak saling mengenal. terlihat, sang gadis berkumpul dengan sanak keluarga. hangat terasa suasana. lampu remang menjadi saksi.

rumah itu bercahaya. tertuntunnya dia untuk terus melihat. jauh kedalam jendela rumah, bagai peeping tom ketika mengintip lady godiva, sebuah legenda medieval. ada sesuatu yang membuatnya tak kuasa berpaling.

tampak, di dalam rumah, sang gadis mengecup kening seorang pria. ternyata, dia memiliki kekasih. namun, sang pujangga tak bergeming. dia tetap kokoh berdiri di luar rumah, mencari jalan untuk menelusup ke sana.

sebuah pohon menjulang di depan rumah. pohon tua dengan daun dan dahan yang rindang. seolah, pohon itu telah berdiri ribuan tahun, mungkin sulit untuk menebangnya. sang pujangga memanjatnya. bergelayutan dari dahan ke dahan.

menunggu dan menunggu. penantian adalah sebuah proses, harapan adalah sebuah cita-cita dan takdir adalah sebuah jawaban. sang pujangga menanti, saat sang gadis hadir di lantai dua rumahnya. terus menunggu dirinya.

lagi, pucuk dicinta ulam tiba kembali. sang gadis keluar, dan bersandar di balkon rumah. menopang dagunya, melihat panorama sejauh mata memandang. entah arah mana yang dia tuju. hati berdebar menghantui pujangga.

sang pujangga melompat ke balkon. pepohonan dan dedaunan bergoyang. dipegangnya tangan sang gadis. kontan, dia terpana, terperanjat serta. namun, sesuatu membuatnya kelu. dia diam berdiri di sana.

sang pujangga dengan nada tersekat, menyapa sang gadis. lalu, sang gadis tersenyum. malaikat seperti memuluk dirinya dan sang gadis. membisikkan kata cinta, cinta dan cinta. terus terngiang, tanpa henti.

memberanikan diri, sang pujangga tersenyum dan bertukar nama. chemistry, o, chemistry. hal yang sama dirasakan sang gadis. lalu, sang pujangga berkata "kaulah jodohku". semesta pun bertabur surga, nirwana berbahagia.

(ras/16082011)

Monday, August 15, 2011

kala mereka mencibir cinta

saat semua orang mencibir cinta. mereka berkata cinta bukanlah cinta. cinta kini hanyalah rasa semu yang membekas, terkadang meletup dan terkadang tenggelam. cinta penuh kepalsuan, bagaikan debu pasir yang terbawa angin. musnah sudah kala dunia dipenuhi benci dan warna hitam kelam.

mereka disakiti oleh tajamnya panah cinta. wajah ayu nan rupawan sekejap berubah menjadi duri nestapa. mereka bagai dihujani ribuan duri dari singgah di pelupuk hati terdalam. sakit yang teramat memicu kebencian terhadap sang smara. panahnya tak sanggup menembus ribuan sekat di dunia.

namun aku hanyalah aku. tidak memuja cinta, namun aku masih meyakini cinta mengundang berjuta harapan. meski semu, mahligai indah terus membayangi. kendati ribuan duri menusuk kalbu, cinta masih tersembunyi. dia bersemayam di relung hati terdalam, menunggu sang smara menuainya.

hati kelam diliputi keindahan. halus dan sarat kerinduan, tiada kepalsuan. aku masih percaya cinta masih mencari jalan. mungkin jalan itu dipenuhi kegelapan, namun masih ada Tuhan, pencipta cinta di hati manusia. harapan, itulah yang membawaku menyusuri selasar hati. hingga kini...

(ras/15082011)