Namun, apa yang terjadi jika seluruh imajinasi itu tertutup
oleh bayangan kerinduan? Sebuah kabut tebal yang biasa menyelimuti pegunungan.
Imajiku bagaikan pelangi yang terhalang oleh rapatnya selasar awan gemawan. Tak
tampak, tak terasa pula.
Bayangan itu adalah kamu. Mengendap jauh di lubuk
pemikiranku. Mengacak-acak emosiku. Dari kerinduan hingga cinta yang mendalam.
Buah karya ciptaan Sang Semesta, yang menghipnotis mata seraya menjatuhkan
harga diri sebuah jiwa.
Hanya lewat tulisan ini aku berkata. Persetan dengan segala
ekspresi kasat mata yang selalu menaungi wajah ini. Tawa lepas, canda raya.
Semuanya semu ketika kau melihat apa yang tampak dibaliknya. Sebuah ekspresi
kerinduan, tak kasat mata.
Rapuh mungkin. Namun, inilah ekspresiku. Ketika imajinasi
tak kuasa untuk menggambarkan masa depanku. Saat seluruh dunia dengan segala
masalahnya tak kugubris. Karena, duniaku adalah kamu, yang senantiasa mengajak
jiwa ini mengarungi semesta.
No comments:
Post a Comment