Sebilah pedang menancap di dadanya
Siapa nyana, dia bisa kembali berdiri
Mencabut sang mata pedang dari tubuhnya
Dan, melempar ke angkasa
Dengan langkah jumawa, dia berjalan
Menyusuri padang rumput nan tandus
Menyisir serumput demi serumput
Mencari titik terang menuju pintu kehidupan
Silau, sinar itu kian terang
Cahayanya menyentuh mata sang bahaduri
Terpejam dan terbelalak
Berupaya melihat dengan seksama
Sekejap, sang dewa perang turun ke bumi
Menemui bahaduri nan tersesat
Dia memberi wejangan seraya menyematkan sinar
Gilang gemilang tubuh satria bercahaya
"Kau kukembalikan ke bumi," kata dewa perang
Kuperintahkan kau tuk menumpas angkara murka
Menghilangkan duka nestapa di marcapada
Seraya menanti ajalmu kembali
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
bu zhi dao...
dasar kentut.. ini bukan cina.. ini indonesia bung!!
Post a Comment