Sunday, March 20, 2011

Regenerasi Seniman ala KJD

Pendidikan anak adalah segalanya. Tak hanya di dalam ruangan yang bersekat, anak-anak pun perlu menimba ilmu di alam terbuka. Faktor inilah yang mendasari didirikannya Kandank Jurank Doank (KJD), sebuah komunitas di bilangan Ciputat, Tangerang, Banten.

Di KJD, anak-anak diberikan kebebasan untuk berekspresi, bermain dan berkreativitas. Ada beberapa kelas yang bisa diikuti anak-anak tersebut. Sebut saja, kelas perkusi, desain grafis, fotografi, multimedia, olah vokal dan teater. Masing-masing kelas diasuh oleh pengajar yang berasal dari para sukarelawan.

Beberapa waktu silam, komunitas itu menggelar penerimaan Sahabat Alam--sebutan buat anak bimbingan di KJD. Proses seleksi digelar di markas KJD. Dalam kegiatan itu, anak-anak diminta menggambar. Hasilnya dinilai. Lalu, anak-anak itu disaring berdasarkan bakat mereka masing-masing. Bagi yang tidak lolos, jangan kecewa. Mereka akan dimasukkan ke dalam kelas umum.

Seleksi tersebut bukannya tanpa hiburan. Anak-anak, yang didampingi orang tua mereka masing-masing, disuguhkan beragam penampilan dari para sahabat alam KJD. Mereka telah dilatih sedemikian rupa oleh para sukarelawan. Dengan ceria dan bahagia, bocah-bocah itu menari serta menyuguhkan pemainan musik dan olah vokal yang mumpuni.

Salah satu penampil adalah Kaleng Rombeng. Grup itu menyuguhkan musik dengan menggunakan sampah dan benda daur ulang. Sebut saja, kaleng, pipa bekas dan ember. Perpaduan suara dan tabuhan benda itu pun mampu membius penonton. Hebatnya, para bocah itu telah tampil di berbagai event besar dan mendapatkan uang jajan sendiri dengan melanglang dari panggung ke panggung.

Menurut Dik Doank, pendiri KJD, komunitas itu dibangun atas keresahan terhadap berkurangnya kedekatan anak dengan alam. Tak hanya itu, pria yang doyan mengumbar senyum itu juga menyatakan keprihatinannya dengan semakin minimnya lahan bagi anak-anak untuk bermain, terutama di kota-kota besar.

"Dulu, Ki Hajar Dewantara memberikan pendidikan di Taman Siswa. Namun, orang-orang mendirikan sekolah. Anak-anak belajar di dalam ruangan yang penuh sekat. Nah, inilah yang menjauhkan interaksi anak terhadap alam," ujar Dik Doank saat berbicara di depan para calon sahabat alam.

Adapun seni tampaknya menjadi nyawa di KJD. Fakta ini terlihat dari setiap kegiatan yang dilakoni para sahabat alam. Nah, Dik Doank punya alasan untuk hal itu. "Pablo Picasso berkata seni adalah kebohongan. Dan, kebohongan itulah yang akan mengantarkan kita kepada kebenaran," tandas lulusan Desain Grafis Institut Kesenian Jakarta itu.

Kedepannya, KJD bakal terus membina pendidikan buat para sahabat alam, tanpa mengurangi waktu mereka untuk bermain, berekspresi dan berkreasi. KJD juga akan senantiasa mengenalkan alam bebas kepada anak-anak. "Regenerasi itu penting, meski ragaku sudah tidak ada di sini," tandas Dik Doank, sedikit berpuisi.

(ras/lupatanggalnya)

No comments: