ketika langit terbelah dua
aku menelusup ke sela awan
pukau aku menatap cahaya
terpancar wajah suci malaikat
astana penuh ragam bunga
merona bak sipu malu gadis belia
sinar lembayung berwarna biru
dominasi warna yang membentang
tak ada dosa, maupun siksa
tak ada duka, maupun nestapa
mereka hilang bagaikan durjana
yang ada hanya bahagia dan tawa
inikah surga yang dijanjikan-Nya?
atau hanya harapanku kepada dunia?
(ras/19052011)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment