Sunday, March 30, 2008

Janger 1897 Saka

Jangi janger
sengsengin sengseng janger (2x)
serere nyoman ngeyorin
kelap - kelap ngalap bunga
langsing lanjar pamulune nyandat gading
jaman edan mejangeran
sariang ngentu rota roti


Lagu janger dinyanyikan buat bersantai (-santai)
agar segar jiwa - raga yang telah lunglai
Mari kita menari janger agar lupa segala duka
mari kita menyanyi janger agar hilang segala lara

Dulu memahat buat menghias pura (-puri)
dulu menari dengan sepenuh hati
Sekarang memahat untuk pelancong mancanegari
Sekarang menari turut cita turis luar negeri

Tari Legong jaman masyhurnya di Saba (-Kedaton)
dipersingkat demi selera penonton
Wingit barong dan tari keris sering sekedar tontonan turis
kekhusukan upacara melins sering terganggu jepret lampu blitz.

Onde-onde dari Cisalak, berkonde Jawa rambut disasak
Ondenya masakan Semarang, konde sasakan mode sekarang

Art shop megah berleret memagar sawah ( Cak he he )
Cottage mewah berjajar dipantai indah
Karya - cipta nan elok - indah ditantang alam modernisasi
Permai alam mulai punah karena gersang rasa mandiri

Boleh saja bersikap selalu ramah (-tamah)
bukanlah berarti bangsa kita murah
Kalau kawan tah berhati-hati bis punah budaya asli
Kalau punah budaya asli harga diri tak ada lagi
(harga diri tak ada lagi maka tak dapat berbangga hati)

Lagu/Syair : anonim + Guruh Sukarno Putra
Saduran : Guruh - Roni - Trisutji
Jakarta, 1975

No comments: