Wednesday, September 28, 2011

bosan

lagu jurang pemisah dari yockie suryoprayogo mengalun lantang. suara sang vokalis, chrisye, terdengar emosi, namun tetap halus. ya, khasnya dia. aku menerawang, jauh menuju tanah yang tak bertuan. wajah renta menghiasi sudut jalan. mereka bergumul dengan kerasnya hidup. meski sang hidup tak menaruh simpati.

ruang ini sepi. senyap, tanpa suara. hanya musik dari telinga yang menyenandungkan kisah-kisah hidup. aku melihat persona yang mati arah, tanpa daya mereka tak kunjung bertemu hasrat. mereka bagaikan robot yang terpaku di depan layar, terbelenggu oleh bengisnya rutinitas dan rantai monoton.

aku tak ingin menjadi mereka. aku biarkan imajinasi meliar, tanpa arah. biarlah imaji berlari, menari dan berjalan. tak peduli, aku ingin terus berkreasi. enggan kuterimpit dalam jurang kehampaan. tanpa suara kuberbicara, tapi tak seorangpun yang kan peduli. karena, aku sendiri, dalam hidup nan sunyi. aku bak mendiami jurang pemisah.

lalu, apa yang harus kuperbuat? menulis adalah solusinya. dengan kata, aku menggugat hidup. dengan kalimat, aku mencium wangi keindahan surga tanpa nestapa. jika tidak bisa menulis, kiranya tuhan membuatku menjadi pengelana astral. tak mengapa ragaku diam, namun kuingin jiwaku terus melayang, mencicipi anggur kehidupan.

lampu terang pun, seolah remang. karena murung meninggalkan jejak di raga mereka. karena kelu mendiami bibir mereka. tak ada suara musik, hanya hening dan angin yang terjebak dalam sekat-sekat. cahaya matahari pun tak lama mampir. sebab, hanya duka dan muram yang dia temukan di sana. sia-sia sang surya benderang.

siapalah aku? hanya setitik debu yang berusaha mencari lautan. agar aku kokoh dan padat saat tersiram air. tak peduli, siapa yang nanti akan menghancurkanku. setidaknya, aku pernah merasakan menjadi sebuah karang yang tangguh, tak roboh meski gelombang dahsyat menghempas dan membawa duka.

(ras/29092011)

No comments: