Saturday, February 7, 2009

Doorrrr!!

Terlarutlah hatiku saat bersua dengannya
Tiada terbantahkan
Inilah cinta

Siang itu, galak matahari menusuk tubuh. Merangsang pelu. Tapi itu semua sirna sudah. Di sampingku ada sang putri. Hatiku pun trengginas. Aku dan dia berjalan menuju sebuah kedai es krim di Jalan Juanda. Ragusa namanya.

Kedai penuh nuansa zaman dulu. Jadi teringat saat nenek moyang kita dengan bangganya mengenakan busana ala Eropa. Mereka bersanding dengan para kulit putih dari negeri nun jauh di sana.

Selasar kedai kususuri. Kami duduk di bagian belakang. Lidah ini kaku. Tiada berbicara. Kelu. Maklum aku merencanakan suatu hal: ingin menembakkan panahku ke hatinya. Aku tak perlu Cupid atau Aphrodite. Hanya aku seorang. Tentunya dengan bantuan Tangan Sang Maha Esa.

"Harus hari ini," itu yang terlontar di benakku.
"Gue gak mau kehilangan momen ini dan seterusnya," benakku terus bernyanyi.

Tak kuat memendam cinta ini. Jangan sampe muncrat karena cinta bukanlah pancuran. Dan jangan sampe meledak karena cinta bukanlah bom. Lagipula kutakut ledakan menuai kehadiran Gegana ataupun Densus 88. Aku tak bermaksud berlagak bak teroris.

Saat itu datang.
"Gue sakit perut nih. Lo tau kenapa gue begini," kataku bermandi keringat dingin.
"Kenapa," ucap si wanita. Singkat.
"Karena gue sayang sama elo," ujarku.

Aduuuh legaaaa eeuy. Eiiit tapi belum sepenuhya lega. Tinggal nunggu jawaban. Tapi sejenak dia terdiam. Ditolak atau diterima. Kalo ditolak, aku rasanya ingin membenamkan diri ke dalam badan ini. Kalo diterima, ya you know lah.

"Ayo dong dijawab," kataku terburu-buru. Jadi inget waktu dikejar anjing tetangga, pengennya buru-buru.
"Gue juga sayang sama lo," ucap dia dengan seribu malu di wajahnya.

Aiiih.. Dunia bagaikan surgawi. Harum bunga membahana. Seakan puspa indah yang dilantunkan almarhum Chrisye menjadi kenyataan. Ku melihat dewa-dewi menari-nari sambil berkata "Ciee, ciee, ciee". Lagu kelabu pun sontak menjadi tembang cinta yang penuh romansa.

(RAS/070209)

No comments: