Friday, February 13, 2009

Kesal

Ingin menuai predikat selangit namun dengan usaha sebiji. Berupaya meraih cawan kudus dengan racun diisinya. Di luar hebat, tapi di dalam bobrok. Hancur dan luluh lantak.

Saat itu Jumat menapaki angka 14 Februari bertepatan dengan hari Santo Valentine. Seperti biasa, saya bekerja sebagai copy editor kala sang surya pamit meninggalkan buana.

Seketika hati ini langsung dibuat panas. Internet lemot. Proses memasukkan video ke situs perusahaan saya pun menjadi tersendat. Sialan, bentakku sambil menggebrak meja.

Betapa tidak, update berita yang seharusnya bisa cepat kini padat merayap laksana lalu lintas Jakarta. Bahkan nyaris macet total. Garuk-garuk kepala saya dibuatnya.

Pusing menunggu loading internet berjalan bak siput yang hamil tua. Lambat dan lelet. Padahal perusahaan tersebut cukup bonafide. Yang punya saja seorang politisi dan taipan kelas atas.

Tapi anehnya. Terlepas dari rusaknya server atau apalah. Pengadaan bandwith internet terbilang minim. Sedangkan keinginan meraup pundi uang cukup besar dan ambisius.

Internet ini memang adalah contoh kecil. Namun jika tidak diatasi, permasalahan ini bisa menjadi duri dalam daging dan merambat bak benalu. Coba saja...

(RAS/130209)

1 comment:

Anonymous said...

hahahahaa.. kesel dia :p
gak kecil lah, sebagai mass media (apalagi yg dipasang online juga), internet itu bagian yg sangat vital.

tp emang servernya ato providernya aja kli yg lagi down? :o