Thursday, February 19, 2009

Tak kuasa air mata berlinang. Menyusuri wajah dengan kelembaban. Membasahi kulit laksana air yang menyisir sungai. Dari hilir hingga muara. Dari tepian hingga ke seberang.

Berat hati memendam duka saat sang surya enggan menampakkan cahaya. Rindu menghujam kala menanti deraian hujan di marcapada. Hati ini gamang. Jiwa ini penuh keresahan.

Siapa dinyana, timbul suatu keinginan. Tiada terpendam dan langsung mencuat ke permukaan. Aku menginginkan dia. Dia yang bisa menjadikan hati ini taman surga dengan cinta dan ketulusan.

(RAS/200209)

1 comment:

Anonymous said...

......
ren semangat ya :(
sumpah ya gue kok klo baca tulisan lo berasa banget deh :(