Wednesday, April 25, 2012

Ruang Nestapa

Kau, nun di balik sekat kaca
Seorang pria enggan bersedih
Air mata pun mustahil tercurah
Kini, seluruh asa musnah

Aku terbuai sedih, kini
Saat bahagia tidak tertuai
Ketika sapa hilang bak embun
Wajah pun urung berpaling

Tahukah apa itu kesedihan?
Sedih, yang dulu dekat kini menjauh
Jiwa yang dulu sempat erat
Namun, kini keduanya terpisah

Entah apa yang memisahkan
Entah bagaimana menuai sekat
Tapi, sekat itu tak cukup tebal
Untuk cinta yang menggebu

No comments: