Wednesday, August 24, 2011

untitled

aku melihatnya. ya, sebuah senyum yang menghiasi wajah muram. segaris bibir yang sudah lama tak melentik, sesosok wajah yang terbiasa larut dalam duka. kini, aku menatapnya tersenyum. keindahan yang hanya hadir saat senja menjelang, dan tawa riang anak kecil yang bermain. bak malaikat kecil, mereka terbang larung cakrawala yang mengisi bahtera para dewa di indraloka.

ketika dia tersenyum, aku merasa kebahagiaan yang sangat. kendati, ada sekat di antaranya. sebuah media yang hanya menampakkan gambar, dan aku tak kuasa melihat wajahnya tergerak. tapi, dunia itu adil. kebahagiaan dan senyum yang teruntai menjadi suatu momen sakral bagi mereka yang bersedih. hanya itu yang manusia cari dalam hidup. pun aku, pun dirinya.

entah kenapa, ada suatu rasa lega di batin ini. ketika melihat dia, meski hanya sebuah imaji, merasakan akhir dari perjuangan dan awal dari perjuangan lainnya. satu pintu yang tampak, saat dirinya berhasil menemukan kunci di hatinya. hanya itu, Tuhan. hingga kini, dia akan mengecap dunia yang lain, penuh dengan tantangan.

terima kasih kepada Tuhan yang menciptakan imaji, sekat yang memunculkan gambar dirinya. meski temu menjadi hal yang mustahil, setidaknya dunia tidak berpaling dari cucu adam dan hawa. mereka tetap mendapatkan tempat di hati sang pencipta dunia dan nirwana. ya, meski hanya sebuah foto, senyuman itu sangat berarti.

mungkin tulisan ini dan lainnya hanyalah sekadar tulisan, sebuah prosa yang mencari arti ketika pembaca setianya mulai menghilang. kendati begitu, ini tetaplah menjadi suatu tulisan, suatu momen yang abadi, terus terpatri dalam hati. kala, sang pembaca lamat-lamat terbang menerawang, singgah di negeri para dewi.

smile, what's the use of crying?
you'll find that life is still worthwhile
if you just smile

(charlie chaplin)


(ras/25082011)

No comments: