rokok di tangan kiri
kopi di tangan kanan
kepala menengadah ke atas
malam sarat dengan bintang
pandangan nanar, semu
mata terpejam, terbelalak
otakku masih bekerja
namun hati ini menerawang
aku teringat suatu dunia
tempat berkumpul para pemimpi
mereka selalu tersenyum
menerawang dalam pandangan
di sana, seharusnya kita berada
dunia penuh mimpi dan fantasi
karena, nyata di sini adalah semu
dan, semu adalah kenyataan
aku melihat perang, kenyataan pahit
aku memandang wabah, realita pahit
aku berpikir tentang ragam warna
aku berkelana dengan awan jingga
kini, lama kucoba melupakan dunia
namun, upaya itu nihil
kita hidup di dalamnya
kita berpikir di selasar kenyataan
adakah yang menjual rasa semu?
sebuah mimpi yang tak pernah terjadi
suatu benda yang mumpuni
membuat manusia terus bermimpi
andaikan...
(ras/28012012)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment