Wednesday, February 1, 2012

ceritamu

kicau burung bergema. sepintas, aku mengira alam bersuara. senandungkan lamunan dan kepedihan bunda khatulistiwa. nyanyian itu menembus sela-sela rimbunnya pepohonan. pun cahaya mentari masuk menelusup dahan dan dedaunan, serta terlelap di lembabnya tanah tempatku berpijak.

aku menyusuri lorong yang dibesut oleh pohon-pohon raksasa. udara yang menyentuh, membelai seluruh tubuh. wahai sang bayu, kau membuat dahan bergoyang, air kian gemericik dan dunia terombang-ambing kenikmatan. lamat-lamat, pukau sang pencipta merasuk ke dalam jiwa dan raga para petualang.

namun, ada kamu. kau bercerita tentang dunia yang mengelilingimu. aku terlena dalam setiap kata yang keluar dari tubuhmu. singgah sejenak, aku ingin mendengarkan kisahmu. kisah pilu dan bahagia, kau adalah pelakon dari semuanya, seorang dramatis persona yang berlaga di atas panggung kehidupan.

i awoke this morning
love laid me down by the river
drifting i turned on up stream
bound for my forgiver
in the giving of my eyes to see your face
sound did silence me
leaving no trace
i beg to leave, to hear your wonderous stories
beg to hear your wonderous stories

she spoke of lands not far
nor lands they were in her mind
of fusion captured high
where reason captured her time
in no time at all he took me to the gate
in haste i quickly
checked the time
if i was late
i had to leave, to hear your wonderous stories
Had to hear your wonderous stories

it is no lie i see deeply into the future
imagine everything
you're close
and were you there
to stand so cautiously at first
and then so high
as she spoke my spirit climbed into the sky

tak ada yang bisa memungkiri, aku terpesona. hutan cedar suci menjadi saksi. pun mereka turut menyaksikan ketika sulaiman yang agung membangun kuil sucinya di sana. warna kayu suci terus melekat menemani lembabnya udara hutan. tak kugubris mereka, hanya ada kau dan cerita indahmu, selalu.

(ras/02022012)

No comments: