Wednesday, February 1, 2012

cinta?

cinta, sebuah kisah yang tak pernah lekang oleh waktu. cinta, suatu proses menuju keagungan hayati. terkadang tragis, tak jarang pula yang berujung bahagia. mereka yang mencinta, bagai dibelenggu pasungan berwujud kenikmatan. sakit memang, kendati begitu terkandung nuansa sakral dan indah.

tragis. kata yang tepat menggambarkan sebuah cinta yang berujung duka. tepat, bila mereka berkata bahwa cinta membuat gila. cinta membuat qais terbenam dalam kegilaan dan selalu menyenandungkan syair penuh duka serta nestapa. sang kekasih, laila, pun turut menjadi sasaran getirnya cinta, hingga dia dipeluk ajal.

kisah dari negeri 1001 malam ini mengharu biru di kalangan para pencinta. rona kepedihan yang merundung qais dan laila seolah menjadi teman setia ketika insan bercinta tengah didera badai nestapa. seperti qais, mereka selalu menulis puisi dan syair tentang cinta, duka, bahagia, serta nelangsa.

romeo dan juliet. sebuah kisah besutan penyair william shakespeare yang mengisahkan tentang cinta di ambang pertentangan serta pertikaian dua keluarga. berlatar di venice, italia, satu kota bertahtakan bangunan tua dan megah, di sanalah awal dari kisah romeo dan juliet, kisah cinta sejati berujung kematian.

orpheus dan eurydice, kisah cinta yang berasal dari tanah yunani, tempat bermukimnya para dewa dewi sebagaimana tertuang dalam mitologi. orpheus, seorang penyair dan pencinta seni, mengagungkan segala wujud peristiwa alam serta keragaman hayati di dalamnya, lewat sebuah lagu. tertuang dalam wujud bahagia, duka dan nestapa.

cinta membuat orpheus tak bergeming. dia kerap kali termenung di bawah birunya langit, di atas hamparan jutaan rumput hijau. kekasihnya, eurydice, meregang nyawa. menuju dunia kematian, orpheus pun berniat menjemput sang kekasih. namun apa daya, di tengah perjalanan, sang kekasih raib bagai embun yang terusik pagi.

cinta, o, cinta. mereka mati karena cinta, sedih karena cinta, terlena karena cinta. tapi, mereka sempat merasakan bahagianya mencinta. tersenyum, ketika memandang wajah lembut sang kekasih. sesak dalam rasa, saat mengingat sosok belahan jiwa. berekspresi dalam bentuk karya seni yang dibesut dengan hati.

ada pula kisah cinta yang berujung bahagia. biasanya, cinta seperti ini hanya ada di dongeng anak-anak. sebuah klimaks yang biasa disebut dengan "happily ever after." ketika pangeran berkuda putih menjemput seorang putri untuk dibawa ke istana megahnya, sebuah kuil penuh dengan bahagia dan cinta.

namun, dongeng adalah dongeng. tak lebih dari sebuah cerminan kesemuan dan kebenaran yang terbantahkan. sebuah kisah tak pernah berakhir sebelum ajal memeluk mereka dengan sayap-sayap putihnya. kebahagian adalah semu, pun demikian kesedihan. jika begitu, nikmatilah kesemuan itu wahai manusia.

seorang penyair ternama, khalil gibran, pernah berkata, "salahlah bagi orang yang mengira bahwa cinta itu datang karena pergaulan yang lama dan rayuan yang terus menerus. cinta adalah tunas pesona jiwa, dan jika tunas ini tak tercipta dalam sesaat, ia takkan tercipta bertahun-tahun atau bahkan abad."

semua insan adalah seorang pencinta. mereka bisa mendengar lonceng hati berbunyi ketika wanita yang dipuja, melintas di hadapan. tercium, aroma kesucian. terima kasih kepada sang bayu, yang telah mengembuskan diri melalui kulit dan rambutnya, sehingga bisa tercipta wangi kehidupan.

cinta adalah ketika sang pencinta beradu pandang dengan kekasihnya. ketika itu, bulir-bulir kehidupan merasuk ke dalam indera penglihatan, dan meresap ke dalam semua aspek kehidupan. sehingga, terciptalah kebahagiaan. di sinilah, saatnya mata yang telah tersucikan oleh cinta, bisa menuai kata-kata, tanpa bicara.

surga menjadi tempat yang terindah bagi manusia, sedangkan neraka merupakan wujud dari kepedihan dan derita manusia. hanya para pencinta yang bisa melihat neraka seperti surga. setan penghuni neraka pun bisa tampak seperti malaikat surgawi, di mata orang yang dihempaskan cinta, serta diembus angin suci asmara.

bagi para pencinta, nikmatilah. karena, cinta bukanlah hal yang harus dihindari. "ketika cinta memanggilmu, dekatilah dia walau jalannya terjal berliku, jika cinta memelukmu maka dekaplah ia walau pedang di sela sayapnya melukaimu," ujar khalil gibran.

(ras/02022012)

No comments: